Menghormati Prestasi Kostrad pada Peringatan HUT ke-63
Hari ini, pada tanggal 3 Maret, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) merayakan tonggak bersejarahnya yang ke-63. Sejak kelahirannya pada tahun 1961, pasukan ini telah menjadi pilar utama dalam pertahanan Indonesia, memperoleh pencapaian yang mengagumkan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Dukungan LDII untuk Penguasaan Teknologi oleh Kostrad
Dalam menyambut peringatan hari jadi Kostrad, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dengan bangga memberikan dukungannya. Ketua DPP LDII, Singgih Tri Sulistiyanto, menyatakan bahwa penguasaan teknologi menjadi kunci utama bagi Kostrad. Terutama, kemahiran dalam menguasai teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengantisipasi perubahan dinamika perang di masa depan.
Semangat Nasionalisme dan Patriotisme Kostrad
Singgih, seorang Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro, berharap agar semangat nasionalisme dan patriotisme terus berkobar dalam setiap jajaran Kostrad. Hal ini akan memastikan kesiapan mereka dalam mempertahankan kepentingan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah tantangan zaman.
Menghadapi Tantangan Strategis dengan Teknologi
Kostrad memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia. Sebagai pasukan elit TNI, mereka harus siap menghadapi berbagai tantangan strategis baik dari dalam maupun luar negeri. Untuk itu, penguasaan teknologi, terutama teknologi AI, menjadi hal yang sangat penting.
Fokus pada Penguasaan Teknologi Mutakhir
Pada peringatan HUT ke-63 Kostrad, tema yang diangkat adalah “Petarung Militan Penjaga Kedaulatan NKRI”. Selain menjaga kedaulatan NKRI, LDII juga mendorong Kostrad untuk terus mengembangkan penguasaan teknologi mutakhir, terutama yang berbasis pada Teknologi Informasi (IT) dan AI.
Perlunya Penguasaan Teknologi AI dalam Konteks Militer
Menurut Singgih, di era saat ini, penguasaan teknologi AI dalam konteks militer memiliki peran yang sangat vital. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, Indonesia tidak boleh ketinggalan dalam hal ini. Ketiadaan kemahiran dalam teknologi militer dapat mengancam kedaulatan negara di masa yang akan datang.
Kesimpulan
Dukungan LDII terhadap penguasaan teknologi oleh Kostrad menunjukkan komitmen untuk menjaga kedaulatan dan keamanan Indonesia. Dengan fokus pada pengembangan kemampuan teknologi, Kostrad siap menghadapi tantangan masa depan dan memastikan NKRI tetap tegak berdiri. Semangat nasionalisme, patriotisme, dan kemajuan teknologi akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi dinamika zaman yang terus berkembang.